Tuesday 29 May 2012

Perayaan Natal bersamanya.

14 Desember 2011. -mungkin-

Tiba saatnya perayaan Natal dari sekolah! Yay.
Walaupun hari resmi Natal belum dilewati, tapi, no problema.

Paduan suara Fox Felicitas menjadi pengisi acara di ibadah Natal sekolah.
Ah, soal lomba itu, kami masuk final dan menjadi the 2nd winner. We're so proud of it!

Aku, Filia, dan Alyssa, ikut dalam bagian menyalakan lilin. Filia dan Alyssa menyanyikan lagu Seribu Lilin, aku bermain keyboard, mengiringi mereka menyanyi.

Nah, tiba saatnya untuk memberikan kolekte/persembahan. Dan... Terpampang foto Daniel di layar! Katanya, kita memberikan kolekte untuk Daniel -pastinya, biaya pengobatannya kan gak murah- dan anak-anak dari panti asuhan, tapi aku lupa nama panti asuhan itu.

Dan... Dia datang.

Aku kaget. Sangat kaget. Waktu dia datang ke sekolah dia sehat. Sangat sehat. Kok sekarang kondisi dia begini? Pakai kursi roda, berbicara pun susah. It's so... Wow.
Kalau aku tidak tahan, pasti terdengar tangis pilu di tengah-tengah ibadah.
Aku ingat, Daniel berkata kita tidak boleh sedih karena dia. Semua pasti ada jalan keluarnya, baik maupun tidak. Menginspirasi sekali.

Usai sudah ibadah Natal. Aku lupa, antara lomba vocal group atau 6A foto sama Daniel, mana yang lebih dulu. Tapi, yang pasti, vocal group kelompokku gak terlalu bagus. Di vocal group, aku gak nyanyi, aku main recorder/suling modern :D

Foto 6A bersama Daniel. Sayangnya fotonya tidak terlalu bagus. Anak-anak 6A yang ikut paduan suara -termasuk aku- dandanannya agak menor, agak berantakan ._. LOL.

6-7 Februari 2012, kami retreat bersama teman-teman dari SD BPK Penabur Plus Sentul City, persiapan untuk menghadapi UN.

Dan ada satu kejadian yang mungkin tidak akan pernah kami lupakan.

Sunday 27 May 2012

Dia datang ke sekolah.

Sebelum aku ceritain ini, kita rewind dulu sejenak.

<<< Rewind... and play.

Dia ganti nama. Namanya jadi Daniel Gabriel Sitorus -sebelumnya Enrico Gabriel Sitorus- . Idk why, mungkin itu dari adat dia. Pokoknya, aku tahu dia ganti nama dari Facebook. Itu tok.

>>> Fast-forward... and play.

Dia datang ke sekolah!

Waktu itu, hari Sabtu, paduan suara Fox Felicitas -padus dari sekolah- lagi latihan untuk lomba di Jakarta. Terus, ada yang bilang kalau Daniel mau ke sekolah. Aku nanya ke teman-teman lain, serius dia mau ke sini? Dan mereka bilang iya. Mereka juga nambahin kalau sebentar lagi Daniel tiba di sekolah.

And, finally, dia tiba di sekolah.

Saat istirahat latihan, kita lihat Daniel sama adiknya lagi jalan, mau ke kelas 3B, tempat kami latihan. Sayangnya, setiap hari Sabtu sekolah libur, jadi tidak semua teman-teman melihat Daniel. Tetapi mereka tahu kalau Daniel datang ke sekolah.

Aku agak terkejut setelah lihat dia dari dekat, tapi hanya sebentar. Setelah itu, ya, biasa.

Dia terlihat sehat. Walaupun aku tahu, sebenarnya ia merasakan rasa sakit, tapi dia tidak mau memperlihatkan rasa sakit itu kepada teman-temannya.

Saatnya latihan lagi. Daniel dan adiknya nonton di belakang.

Setelah kami menyanyikan lagu terakhir, usai sudah latihan padus pada hari itu. Waktunya kita berdoa pulang. Kami juga sekaligus mendoakan Daniel agar dia tetap tegar dan lekas sembuh.

Bye, Daniel!

Datang di perayaan Natal, ya, kataku dalam hati.

Saturday 26 May 2012

Penyakit itu pun datang kepadanya.

16 Juli 2011. -mungkin-

Tiba saatnya kami memulai tahun pelajaran baru di kelas 6.

Saat aku lihat daftar absen kelas 6A di depan kelas, wah, ada 1 teman dari kelas 5B nih. Hebat, dia bisa masuk kelas ini.

Pagi itu, aku menyadari bahwa salah satu temanku tidak masuk. Ya, dia Enrico. Tapi, kenapa?

Hari apa gitu ya, lupa, kayaknya sih hari pertama masuk sekolah, wali kelasku bilang kalo Enrico gak masuk karena...

PENYAKIT TUMOR OTAK.


Kita semua pun syok. :(

Terus, katanya, tumornya itu pas di tengah-tengah, jadi MUNGKIN susah pengobatannya.

Jadi, awalnya, katanya Enrico itu pusing. Dia sampe jatuh. Terus, dia diperiksa di rumah sakit. Dan, ya, begitulah, dia divonis mengidap penyakit tumor otak.

Aku sedih. Sangat sedih. Kenapa dia diberi penyakit tumor itu? Kenapa dia tidak dibiarkan untuk hidup sehat, dan kembali ke sekolah?

Walaupun usilnya cingcolaheng alakazam *ups*, tapi, kita kangen sama dia.

Hari-hari kami jalani seperti biasa. Tetapi, kelas terasa sunyi tanpa kehadiran Enrico dan keusilannya. Our teachers said it too. Rasanya kelas gak rame tanpa Enrico.

Tanpa diduga, suatu hari, Enrico datang ke sekolah.

Wednesday 23 May 2012

And the story begins...

In a school, named Penabur Christian Elementary School.

Kenangan di kelas 5A.

Menurut isu yang menyebar, ada seseorang yang merusak gagang sapu milik 5A.
Aku tidak tahu bagaimana kejadiannya karena aku bukan saksi mata.

Ternyata, seorang laki-laki yang sebenarnya baik tetapi usil adalah orang yang merusak gagang sapu. Dia bernama Enrico.
Aku tidak ingat lagi.

Enrico, ah, dia sahabat kami.
Dia sebenarnya pintar, karena dia bisa masuk kelas unggulan. Kelas kami.
Tetapi, tak bisa dibayangkan tingkat keusilannya.
Saat kami kelas 5, dia membuat kami kesal hampir setiap hari sekolah. Atau mungkin, setiap hari sekolah.

Tapi sekarang, Enrico dan keusilannya hanya kenangan belaka.

Saat kami memulai tahun ajaran baru, kami kehilangan satu teman. Dia Enrico.